ESENSI TRADISI MANTU KUCING DI KABUPATEN PACITAN (PERSPEKTIF NILAI-NILAI AL-ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN)

Authors

  • Efi Tri Astuti Institut Studi Islam Muhammadiyah Pacitan, INDONESIA
  • Septian Kurnia Sari Institut Studi Islam Muhammadiyah Pacitan, INDONESIA
  • Rahmad Alim Witari Institut Studi Islam Muhammadiyah Pacitan, INDONESIA

DOI:

https://doi.org/10.25217/jf.v6i2.1888

Keywords:

AIK, Esensi, Mantu Kucing, Tradisi

Abstract

Budaya dan tradisi merupakan wujud keberagaman Indonesia yang dibingkai dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika. Upacara adat mantu Kucing merupakan upacara adat yang dilakukan dalam rangka memohon turunnya hujan di tengah kemarau panjang. Upacara tersebut dilakukan oleh warga di Dusun Njati,Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan sejak tahun 1960an. Terjadi pro dan kontra ditengah masyarakat ketika upacara ini dilakukan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan tentang sejarah dan rangkaian proses, bentuk dan makna ritual, dan menelaah esensi dari tradisi Mantu Kucing  di Kabupaten Pacitan perspektif nilai-nilai Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif – fenomenologi, dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seiring perkembangan IPTEKS dan terinternalisasinya nilai keagamaan dalam masyarkat menjadikan upacara tersebut mengalami pergeseran peran dari upacara sakral menjadi pameran budaya. Perubahan tersebut dilakukan untuk mengikis tindakan yang mengarah pada perbuatan syirik, tanpa mengubah tahapan prosesi maupun makna simbolisnya. Dalam perspektif nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, esensi dari upacara adat mantu kucing terdiri atas: (1) Nilai Ketauhidan; (2) Nilai Kepribadian; (3) Nilai Sosial Kemasyarakatan; (4) Nilai kecintaan terhadap lingkungan sekitar. Dalam hidup bermasyarakat, agama dan budaya dapat hidup berdampingan, diperlukan keluasan berpikir dan sikap saling menghargai.

References

Baidarus, Baidarus, Tasman Hamami, Fitriah M. Suud, and Azam Syukur Rahmatullah. “Al-Islam Dan Kemuhammadiyahan Sebagai Basis Pendidikan Karakter.” AL-ASASIYYA: Journal Of Basic Education 4, no. 1 (2020): 71. https://doi.org/10.24269/ajbe.v4i1.2101.

Beyers, Jaco. “Religion and Culture: Revisiting a Close Relative.” HTS Teologiese Studies / Theological Studies 73, no. 1 (2017): 1–9. https://doi.org/10.4102/hts.v73i1.3864.

Bungin, B. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, Dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana, 2011.

Cresswell, Jhon. Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five Approaches. California: Sage Publication, 2013.

Daliman, A. Upacara Garebek Di Yogyakarta Arti Dan Sejarahnya. Yogyakarta: Ombak, 2012.

Dkk, Warsid; Modul Kuliah AIK 4 (Islam Dan IPTEKS, Ilmu Hukum). Surabaya: PPAIK Universitas Muhammadiyah Surabaya, 2020.

Endraswara, Suwardi. “Mistik Kejawen ( Sinkretisme, Simbolisme, Dan Sufisme Dalam Budaya Spiritual Jawa).” Yogyakarta: NARASI, 2006.

Fanani, Sholihin; dkk. Modul Kuliah AIK 2 (Ibadah, Akhlak Dan Muamalah). Surabaya: PPAIK Universitas Muhammadiyah Sidoharjo, 2020.

Farida, Umma. “Islam Pribumi Dan Islam Puritan : Ikhtiar Menemukan Wajah Islam Indonesia Berdasar Proses Dialektika Pemeluknya Dengan Tradisi Lokal.” FIKRAH: Jurnal Ilmu Aqidah Dan Studi Keagamaan 3, no. 1 (2015): 141–56.

Jayadi, Mahsun; dkk. Modul Kuliah AIK 3 (Kemuhammadiyahan). Surabaya: PPAIK Universitas Muhammadiyah Surabaya, 2020.

Muhammadiyah, Majelis Pendidikan Tinggi PP. “Pedoman Pendidikan Al-Islam Kemuhammadiyahan Perguruan Tinggi Muhammadiyah.” Majelis Pendidikan Tinggi Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 2013, 24.

Mulyana, D. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi Dan Ilmu Sosial. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2018.

Nadlif, Ainun; Amrullah, Muhlasin. Buku Ajar Al-Islam Dan Kemuhammadiyahan - 1. Surabaya: UMSIDA Press, 2017.

Ninla Elmawati Falabiba, Wisnu Anggaran, Affiifi. Mayssara A. Abo Hassanin Supervised, B.B Wiyono, Ninla Elmawati Falabiba, Yong Jun Zhang, Yong Li, and Xu Chen. “AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN (AIK) DALAM PANDANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG (UMM).” Falasifa 5, no. 2 (2014): 40–51.

Priatama, Andika. “Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Dan Simbol Budaya Yang Terdapat Dalam Upacara Adat Mantu Kucing (Studi Kasus Di Desa Purworejo Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan).” Skripsi. Ponorogo, 2019.

Saswandi, Tri, and Ayu Permata Sari. “Analisis Penerapan Nilai-Nilai Al Islam Dan Kemuhammadiyahan Dalam Perkuliahan.” Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia 5, no. 1 (2019): 27. https://doi.org/10.29210/120192327.

Siswanto, Dwi. “Pengaruh Pandangan Hidup Masyarakat Jawa Terhadap Model Kepemimpinan.” Filsafat 20, no. 3 (2010): 198–214.

Sri Wardani, Trisna, and Soebijantoro Soebijantoro. “Upacara Adat Mantu Kucing Di Desa Purworejo Kabupaten Pacitan (Makna Simbolis Dan Potensinya Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah).” Agastya: Jurnal Sejarah Dan Pembelajarannya 7, no. 01 (2017): 66–81. https://doi.org/10.25273/ajsp.v7i01.1061.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2014.

———. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta, 2013.

Supriyanto, Henri. Upacara Adat Jawa Timur. Surabaya: Dinas P dan K Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur, 1996.

Suwandi, Basrowi. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

Downloads

Published

2021-12-31 — Updated on 2022-08-12

Versions

How to Cite

Astuti, E. T., Sari, S. K., & Witari, R. A. (2022). ESENSI TRADISI MANTU KUCING DI KABUPATEN PACITAN (PERSPEKTIF NILAI-NILAI AL-ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN). Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial Dan Budaya, 6(2), 156–173. https://doi.org/10.25217/jf.v6i2.1888 (Original work published December 31, 2021)